DESDMSULTRA — Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir. Hugua, memimpin apel gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi Sultra di Lapangan Kantor Gubernur, Senin (4/8/2025). Apel ini diikuti oleh Sekretaris Daerah, Staf Ahli Gubernur, para Asisten, Kepala OPD, Kepala Biro, pejabat struktural dan fungsional, serta ribuan ASN dari berbagai instansi.
Dalam arahannya, Wagub menekankan pentingnya kebersamaan dalam membangun citra positif Sulawesi Tenggara melalui kinerja yang maksimal.
“Saya sangat mengapresiasi sistem pemerintahan provinsi ini karena kita memiliki kebersamaan seperti ini,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak diukur dari bagaimana kita melihat provinsi lain, tetapi dari bagaimana provinsi lain melihat Sulawesi Tenggara.

Wagub Hugua juga menyoroti peran strategis APBD sebagai instrumen pembiayaan pembangunan. “APBD bukan hanya dokumen keuangan, tapi pembiayaan untuk kekayaan daerah kita, baik sumber daya alam maupun penciptaan lapangan kerja, inovasi, dan model finansial pemerintah,” jelasnya.
Menjelang penyusunan APBD Perubahan 2025 dan APBD Induk 2026, ia meminta seluruh ASN menyiapkan perencanaan yang matang agar serapan anggaran berjalan optimal. “Kalau perencanaan tidak baik, serapan pasti bermasalah,” tegasnya.
Wagub mengungkapkan bahwa 70 persen komposisi APBD Sultra masih bersumber dari transfer pusat. Oleh karena itu, ia mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi belanja dan aset. “Setiap keputusan belanja harus memiliki dampak. Aset yang dibeli harus langsung disertifikatkan agar tercatat sebagai kekayaan daerah,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa setiap belanja daerah harus memberikan efek berganda bagi perekonomian, seperti penciptaan lapangan kerja dan penguatan inovasi.
Dalam arahannya, Hugua menggarisbawahi empat pilar pembangunan dalam RPJMD Sultra: pendidikan, kesehatan, agroindustri, dan infrastruktur. Selain itu, tiga sektor ekonomi unggulan yang menjadi fokus pemerintah adalah pertanian (termasuk perikanan dan perkebunan), industri, dan pariwisata.
Wagub mendorong Dinas Perindag untuk lebih aktif dalam membuka peluang ekspor dan misi dagang. “Kalau produk kita tidak bisa diekspor, kualitas kita rendah. Harus ada inisiatif mempertemukan buyer dengan produsen lokal,” tandasnya.
Menutup arahannya, Wagub berpesan agar seluruh ASN bekerja demi kepentingan Sulawesi Tenggara secara keseluruhan.
“Jangan hanya bekerja untuk OPD masing-masing. Setiap rupiah APBD harus mendorong kesejahteraan masyarakat. Kalau ekonomi masyarakat meningkat, maka PAD dan tunjangan kinerja kita juga ikut meningkat,” pungkasnya.